Tepat sebulan setelah trip saya ke Komodo National Park. Kalau melihat foto-fotonya rasanya masih seperti mimpi. Maklum, sudah dua tahun ingin kesana tapi baru terwujud tahun ini. So grateful!
|
Akhirnya sampai di Pulau Padar! |
***
Kalau gak nekat, gak berangkat!
Bulan April 2017, saya iseng browsing paket open trip sambil sesekali melihat jadwal libur kantor. Mata saya berhenti di bulan September dimana terdapat 2 hari libur berurutan. Deg! Saya diam sejenak. Inikah waktu yang tepat untuk mengunjungi Komodo?
Setelah survey sana-sini, akhirnya saya meluncur ke sebuah situs. 1 klik, 2 klik.. dan yup! Tiket pulang-pergi dari Denpasar ke Labuan Bajo telah di tangan. Whoa, saya nekat juga. Habis gimana, teman perjalanan belum ada. Rencana mau ngapain aja disana juga belum tau. Ya udah bodo amat, yang penting berangkat dulu!
Dalam rentang waktu 5 bulan, sudah jelas to-do list saya mencari rombongan dan operator trip. Tantangannya memang yang nomor 1. Awalnya sempat berpikir kalau memang gak ketemu temen jalan, saya solo traveling aja deh sambil ikutan open trip. Tapi ternyata ada 2 orang yang confirm dan kami menemukan operator tanpa minimum kuota, yaitu Kemana Lagi (
@kemanalagi_id).
Labuan Bajo… saya datang!
Tanggal 1 September 2017 pukul 08.15 pagi, saya dan 2 teman take off dari Bandara Internasional Ngurah Rai ke Bandara Internasional Komodo. Sesampai disana, cuaca sangat cerah dan kami dijemput oleh Pak Benso, driver dari tour.
Kami diantar ke base camp operator yang tidak jauh dari bandara. Disana kami disambut oleh Rico dan Dimas, dua PIC dari Kemana Lagi. Rico bilang kalau keberangkatan kami harus diundur karena bertepatan dengan waktu sholat Jumat dan hari raya Idul Adha.
Pukul 12.30, Rico kembali dari sholat Jumat dan mengajak kami siap-siap. Pak Benso datang lagi menjemput. Mendekati Kampung Ujung, mobil berhenti dan kami bertemu dengan teman-teman rombongan lainnya. Total ada 9 orang teman jalan pada trip kali ini. Di bawah terik matahari, kami pun berjalan menuju dermaga. Halo, kapal kami! Setelah menaruh barang dan memilih kabin tempat tidur, kami siap memulai perjalanan Sailing Komodo :)
ITINERARY
Day 1: Pulau Kelor (trekking) – Loh Buaya/Pulau Rinca (trekking, sunset) – Pulau Padar (overnight)
Day 2: Pulau Padar (trekking, sunrise) – Long Beach – Pink Beach (snorkeling) – Pulau Gili Lawa Darat (trekking, sunset and overnight)
Day 3: Pulau Gili Lawa Darat (trekking, sunrise) – Taka Makassar (snorkeling) – Manta Point – Pulau Siaba Besar (snorkeling) – Pulau Kanawa (snorkeling) – Luwansa Beach Resort (check-in and overnight) – Le Pirate Restaurant (dinner)
Day 4: Luwansa Beach Resort (check-out) – Komodo International Airport
|
Awak kapal dan boat mini-nya yang selalu siap menyeberangkan kami :) |
|
Pulau Kelor |
|
Salah satu momen yang paling dikangenin: berjemur diatas kapal sambil melihat pemandangan sekitar yang bagus banget! |
|
The legendary Komodo dragon! |
|
Pak Ranger yang diem-diem jago motret |
|
Sunset di Loh Buaya |
|
Setelah trekking hampir sejam, sampai juga diatas Pulau Padar! |
|
Kami menemukan pantai yang lebih pink daripada Pink Beach :) |
|
Sunset di Pulau Gili Lawa Darat |
|
Momen sunrise diatas kapal yang sangat serene :') |
|
Trekking dan sunrise di Pulau Gili Lawa Darat |
|
Pulang dari Pulau Kanawa |
|
Sunset yang terlihat dari Luwansa Beach Resort, Labuan Bajo |
UPDATED: Biar makin lengkap ceritanya, berikut saya list down hal-hal mengesankan dari trip ini:
Best view: Pulau Gili Lawa Darat
Pasti pada kaget. Kenapa bukan Pulau Padar? Abisnya Pulau Gili Lawa Darat menyajikan pemandangan yang emang BAGUS banget dari mulai kita naik sampe turun bukit. Pemandangannya cenderung 360 derajat. I mean if you try to turn yourself around, the gorgeous scenery is there. It surrounds you. Pulau Padar emang fantastis banget kalo dilihat dari atas. Tapi entah kenapa menurut saya Pulau Gili Lawa Darat lebih cantik. "Savannah"nya itu lho. Bikin perjalanan lebih enjoyable :)
Best food: Makanan kapal!
Ini juara sih. Nggak ada yang ngalahin rasa kenyang setelah berenang di laut dan menyantap masakan Aziz (awak kapal) dan kawan-kawan! Menu seafood dan sayur yang segar sangat ampuh membuat nafsu makan naik :')
Best snorkeling spot: Pulau Siaba Besar dan Pulau Kanawa
Karena tidak menemukan manta ray (hiks), waktu itu kami sibuk mencari penyu di Pulau Siaba Besar (tapi tetep aja nggak ketemu - padahal yang lain bolak balik dikecengin). However, it wasn't a big deal at all. Mengikuti Rico dan Sinna berenang di Pulau Siaba Besar hingga ke tengah-tengah ternyata sangat menyenangkan. Coral-coralnya sehat, pemandangannya cantik sekali! Begitu pula Pulau Kanawa dengan airnya yang bewarna turquoise. Sempet deg-degan waktu terjun dari dermaga karena bulu babi dimana-mana, but hey we made it to the golden view! Saking asiknya menikmati alam bawah laut, si Aziz sampe menjemput kami dengan boat kecilnya. Katanya kami sudah berenang terlalu jauh! LOL
Best moment: Menyatu dengan alam :)
Agak susah menentukan best moment karena mostly pengalaman Sailing Komodo ini 'komplit' dan mengesankan. Rasanya menyatu dengan alam banget #halah dan SEHAT! Ya, gimana nggak sehat. Bangun tidur, mendaki, keringatan, kembali ke kapal, snorkeling. Besoknya begitu lagi rutinitasnya. Walaupun terdengar capek, tapi aktivitas ini yang membuat saya makin cinta dengan Indonesia. Ternyata asli, keindahan alam Indonesia emang nggak ada duanya!
Comments
Post a Comment