SUBWalker
Perkenalkan project baru saya dan teman-teman ;)
Siang itu, Dimach, Rani dan Kiza berkumpul di Taman Ekspresi dan mengutarakan kegelisahan mereka akan kota Surabaya. Selama ini, mereka bertiga merasa bahwa Surabaya kurang diminati untuk urusan pariwisata. Padahal nyatanya, Surabaya punya banyak hal menarik yang bisa dikembangkan dan dipromosikan seperti narasi sejarah di Surabaya Utara, kuliner yang beragam, taman-taman cantik di penjuru kota dan perkampungan dengan karakter uniknya masing-masing.
Bagi Dimach, Rani dan Kiza, berwisata di kota sendiri bukan hanya window shopping di mall atau food adventure di kafe-kafe baru. Berwisata di Surabaya juga bisa dilakukan dengan jalan kaki di hari yang masih terang.
Ya, berjalan kaki. Mungkin terdengar baru atau bahkan tidak menyenangkan karena kondisi cuaca yang panas dan penuhnya kendaraan di jalan. Namun setelah mencoba sendiri dan mengikuti walking tour teman-teman, mereka bertiga merasa bahwa jalan kaki membuat jelajah kota Surabaya menjadi seru. Dengan ‘lepas’ dari kendaraan, mereka berpikir bahwa diri akan lebih fokus untuk merespon keadaan sekitar. Kedua tangan tak perlu repot memegang setir dan kaki tak lagi harus stuck diatas pedal. Badan kita bebas, pikiran kita lepas. Hal-hal di sekeliling jadi terlihat baru.
Penemuan seperti itulah yang membuat Dimach, Rani dan Kiza ingin melanjutkan berjalan kaki. Apalagi jalanan Surabaya sekarang sudah dilengkapi dengan trotoar dan ruang hijau yang cantik. Maka itu, mereka berinisiatif membuat proyek SUBWalker untuk menyimak perkembangan kota dan menikmati detail-detail khas didalamnya. Mereka ingin Surabaya tidak hanya dikenal sebagai kota industri saja, tetapi kota dengan potensi wisata yang unik dan berkelanjutan.
Dengan adanya SUBWalker, Dimach, Rani dan Kiza berharap untuk lebih mencintai kota Surabaya dengan segala deru riuhnya di jalan. Dengan segala realitanya yang masih tersembunyi dari sumber kebanyakan. Dengan segala manis pahitnya yang kerap tergilas oleh rutinitas, diacuhkan oleh waktu.
Singkat kata, SUBWalker adalah cara Dimach, Rani dan Kiza untuk berpatisipasi dalam perkembangan kota Surabaya. Lewat berjalan kaki keliling kota, mereka akan mendokumentasikan fakta-fakta menarik di jalanan, mendiskusikan isu-isu sekitar yang patut jadi perhatian, dan menyampaikannya dalam mode bilingual sebagai masyarakat global di kota Surabaya.
Selengkapnya tentang SUBWalker, klik disini
Desain logo: Dimach |
***
Siang itu, Dimach, Rani dan Kiza berkumpul di Taman Ekspresi dan mengutarakan kegelisahan mereka akan kota Surabaya. Selama ini, mereka bertiga merasa bahwa Surabaya kurang diminati untuk urusan pariwisata. Padahal nyatanya, Surabaya punya banyak hal menarik yang bisa dikembangkan dan dipromosikan seperti narasi sejarah di Surabaya Utara, kuliner yang beragam, taman-taman cantik di penjuru kota dan perkampungan dengan karakter uniknya masing-masing.
Bagi Dimach, Rani dan Kiza, berwisata di kota sendiri bukan hanya window shopping di mall atau food adventure di kafe-kafe baru. Berwisata di Surabaya juga bisa dilakukan dengan jalan kaki di hari yang masih terang.
Ya, berjalan kaki. Mungkin terdengar baru atau bahkan tidak menyenangkan karena kondisi cuaca yang panas dan penuhnya kendaraan di jalan. Namun setelah mencoba sendiri dan mengikuti walking tour teman-teman, mereka bertiga merasa bahwa jalan kaki membuat jelajah kota Surabaya menjadi seru. Dengan ‘lepas’ dari kendaraan, mereka berpikir bahwa diri akan lebih fokus untuk merespon keadaan sekitar. Kedua tangan tak perlu repot memegang setir dan kaki tak lagi harus stuck diatas pedal. Badan kita bebas, pikiran kita lepas. Hal-hal di sekeliling jadi terlihat baru.
Penemuan seperti itulah yang membuat Dimach, Rani dan Kiza ingin melanjutkan berjalan kaki. Apalagi jalanan Surabaya sekarang sudah dilengkapi dengan trotoar dan ruang hijau yang cantik. Maka itu, mereka berinisiatif membuat proyek SUBWalker untuk menyimak perkembangan kota dan menikmati detail-detail khas didalamnya. Mereka ingin Surabaya tidak hanya dikenal sebagai kota industri saja, tetapi kota dengan potensi wisata yang unik dan berkelanjutan.
Dengan adanya SUBWalker, Dimach, Rani dan Kiza berharap untuk lebih mencintai kota Surabaya dengan segala deru riuhnya di jalan. Dengan segala realitanya yang masih tersembunyi dari sumber kebanyakan. Dengan segala manis pahitnya yang kerap tergilas oleh rutinitas, diacuhkan oleh waktu.
***
Singkat kata, SUBWalker adalah cara Dimach, Rani dan Kiza untuk berpatisipasi dalam perkembangan kota Surabaya. Lewat berjalan kaki keliling kota, mereka akan mendokumentasikan fakta-fakta menarik di jalanan, mendiskusikan isu-isu sekitar yang patut jadi perhatian, dan menyampaikannya dalam mode bilingual sebagai masyarakat global di kota Surabaya.
Selengkapnya tentang SUBWalker, klik disini
Comments
Post a Comment